Jumat, 03 Agustus 2012

TEKSODAMA NEWS: Bantuan Sapi Propinsi Disunat 12 Persen

LAMONGAN - Proyek pengadaan bantuan sapi Betina produktif, dari Propinsi Jawa Timur tahun 2011, senilai Rp 5,6 Miliar diduga disunat oleh dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan senilai 12 persen.

Tidak hanya itu, bantuan Hibah untuk 13 kelompok peternak di 5 Kecamatan Mantup, Sarirejo, Tikung, Kembangbahu, dan Sambeng, ternyata sebelumnya diduga telah didroping oleh dinas yang bersangkutan. Padahal dalam juklak dan juknisnya dinas tidak diperbolehkan melakukan droping.

"Peternak tidak bisa berbuat apa-apa, karena bantuan sapi setiap kelompok peternak sudah dipotong 12 persen, namun sapi tetap didroping dari dinas, padahal aturannya tidak boleh,"kata Fauzi Nur Rofiq Direktur Teksodama, Lamongan, Senin (5/3).

Dikatakannya, setiap kelompok peternak mendapatkan bantuan sapi betina itu rata-rata 68 ekor. Setiap ekor nilainya Rp 6,2 juta, atau sekitar 425 juta setiap kelompok peternak."Jadi kalau ditotal keseluruhannya Rp 5,6 M,"bebernya.

Dana tersebut selain dibelikan untuk sapi, lanjut Fauzi, juga diperuntukan untuk insentif sapi hamil senilai Rp 500 ribu per ekornya. "Sebenarnya untuk pencairan termin pertama tidak ada masalah, peternak yang langsung membeli sapinya, namun saat pencairan termin kedua dan ketiga sapi sudah didrop oleh dinas Peternakan,"ujarnya.

Fauzi menambahkan, pencairan dana bantuan sapi betina dilakukan tiga termin, termin pertama pada 10 Nopember 2011, termin kedua pada 20 Nopember 2011, dan pencairan pada termin ke tiga pada 5 Nopember 2011.

Ironisnya lagi, sapi hasil droping dari dinas Peternakan rata-rata terlihat lebih kurus dan kecil, ketimbang sapi hasil yang dibelikan sendiri oleh peternak."Peternak dengan pagu anggaran Rp 6,2 juta bisa membeli sapi yang sesuai selera, tidak kecil dan kurus seperti hasil pembelian dinas Peternakan,"sindirnya.

Apabila hal ini dibiarkan terus, kasihan peternak. Pihak-pihak terkait harus introspeksi diri. "Kasihan peternak, meskipun ini bantuan hibah uang sudah dipotong 12 persen, eh ternyata sapi masih saja didroping dari peternakan," katanya.

Untuk itu, lanjut Fauzi, dirinya meminta pihak-pihak terkait segera turun tangan menangani dugaan korupsi ditubuh dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan.
Terpisah Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Wardoyo saat dikonfirmasi mengatakan, kalau pengadaan program bantuan sapi betina dari Propinsi semuanya telah dikerjakan oleh tim.

Kalau ternyata dalam perjalanannya dilapanganditemukan dugaan adanya pemotongan, tentu dia segera akan mengecek ke lapangan. "Tolong tunjukan bukti-bukti kongkrit siapa yang memotong, jangan semua diarahkan ke saya, apalagi saya tidak berada di lapangan,"ujarnya.jr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar